Wrath of the Titans (2012) - 3D Review

3/31/2012 01:26:00 PM



Apakah 3D effects dalam film Wrath of the Titans mampu membayar lunas tiket anda yang mahal? Let's find out.



Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (March 30, 2012)
3D Technology : Dolby Digital 3D.
Shot in 3D : NO.
Seakan - akan tidak jera dengan efek 3D Clash of the Titans yang begitu buruk, Warner Bros tidak memfasilitasi Jonathan Liebesman dengan kamera 3D. Namun, sama dengan Captain America, Wrath of the Titans memang direncanakan untuk dirilis dalam format 3D sejak awal.
Brightness : 5/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap. 
Level Brightness dalam film ini sangat baik dan cerah, bahkan di adegan minim pencahayaan, penonton masih dapat melihatnya dengan jelas.
Depth : 4/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.
Surprisingly, Wrath of the Titans berhasil memberi efek depth yang baik meski film ini adalah hasil covert-an. Adegan aksi, terutama peperangan di 30 menit terakhir memiliki depth yang fantastis dan membuatnya tampak jauh lebih epic.
Pop Out : 4/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.
Selain depth yang baik, Jonathan Liebesman juga membuat efek pop-out-nya semaksimal mungkin dan juga tidak segimmick mungkin. Usahanya ini terbilang berhasil karena cukup banyak efek pop out seperti bangunan - bangunan yang menonjol keluar, percikan api, dan sekali lagi, adegan pertarungan di 30 menit akhir benar - benar memanfaatkan kekuatan teknologi 3D sebaik mungkin. Tapi, perlu dicatat, efek pop out dalam film ini tidak akan sampai seperti Final Destination ataupun Journey 2 (Which is super gimmick). So, set your expectation wisely.
Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut. 
Saya merasa sangat sehat seusai menyaksikan film ini. 
Total Score : 4.5/5
Worth It? YES.
Tidak seperti filmnya yang sangat buruk, kualitas 3D effects dalam film ini justru bagus menurut saya. Wrath of the Titans berhasil menembus batasan kualitas yang bisa ditampilkan lewat 3D hasil convert. Highly recommended. 

You Might Also Like

1 comments

  1. Wah, berarti Avengers juga punya peluang sama nich bro soal 3D nya walaupun hasil konversi... :D

    ReplyDelete

Just do it.