THE WOLVERINE (2013) : 3D REVIEW

7/27/2013 02:15:00 PM



Menentukan pilihan untuk menyaksikan versi 3D atau 2Dnya memang masih terasa sulit di tengah masyarakat meski pihak grup 21 sekarang sudah mempermudahnya dengan menyetarakan harga tiket masuknya. Ya, kalau dulu kita punya alibi tentang masalah perbedaan harga, sekarang hanyalah masalah kualitas : apakah efek 3Dnya sanggup memberikan movie experience yang luar biasa, yang tidak dapat kita peroleh dari versi regulernya (2D) sehingga kita diharuskan untuk menyaksikan film tersebut dalam format 3D demi mendapatkan experience yang diharapkan sang sineas? Well, post ini saya harapkan dapat semakin mempermudah kalian untuk mengambil keputusan! 
Note : saya tidak membahas isi filmnya dalam post ini, hanya kualitas efek 3Dnya saja.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (July 24, 2013)

Tiap bioskop memiliki teknisi dan kualitas studio yang berbeda-beda sehingga pengalaman menonton saya kemungkinan juga akan berbeda dengan anda apabila anda menyaksikannya di bioskop lain. Saya juga sengaja mencantumkan tanggal saya menyaksikan film tersebut karena terkadang beragam bentuk perbaikan (upgrade software, firmware, pengaturan ulang, kalibrasi, dsb) juga bisa terjadi 1-2 hari setelah film tersebut tayang perdana di bioskop.

3D Technology : Dolby Digital 3D

Dolby Digital 3D adalah teknologi 3D yang digunakan oleh Cinema 21. Sedangkan Blitzmegaplex menggunakan teknologi Real-D 3D di bioskop jaringannya. Keduanya adalah teknologi 3D yang berbeda sehingga otomatis pengalaman menonton kemungkinan besar juga berbeda.

Shot in 3D : NO

20th Century Fox memutuskan untuk mengkonversi film ini ke format 3D, hanya beberapa hari setelah proses syuting rampung. 

Brightness : 4/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap. 
Set film The Wolverine sebagian besar berada di malam hari atau tempat-tempat dengan pencahayaan yang minim. Untunglah, adegan-adegan tersebut masih terlihat jelas walau sedikit murky di beberapa bagian.

Depth : 1/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.

James Mangold tidak memfilmkan The Wolverine dengan kamera 3D ataupun mengambil angle-angle khusus agar filmnya terlihat baik apabila dikonversi ke 3D. Sehingga tidak perlu terkejut kalau tim konversi 3D film ini tidak sanggup memperluas cakupan layer depth-nya dalam set-set epic yang digunakan film ini, seberapa keras mereka berusaha. Bahkan adegan pertarungan di atas kereta api ataupun third act-nya yang paling berpotensi untuk menggunakan efek depth secara maksimal pun tidak berhasil memenuhi ekspetasi akibat terlalu banyak quick cut dan pengambilan gambar close-up.

Pop Out : 0/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.

Dalam wawancaranya di comic-con 2013 baru-baru ini, James Mangold mengutarakan bahwa beliau sama sekali tidak tertarik dengan efek pop-out 3D. Jadi ya semua ini telah menjawab pertanyaan kita semua kenapa tidak ada efek pop-out dalam film ini, bahkan efek hujan salju sekalipun. Mengecewakan.

Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut. 

Worth It? NO

Konversi 3D yang dibuat hanya berdasarkan motif bisnis tanpa persiapan yang matang pada saat proses produksinya tidak perlu disaksikan. Sayangi mata anda, cukup saksikan The Wolverine versi 2D.




You Might Also Like

1 comments

Just do it.