AMERICAN HUSTLE (2013) REVIEW

1/25/2014 01:28:00 PM


2013 / Columbia Pictures / US / David O. Russell / 130 Minutes / 2.39:1 / R

Sejak namanya bertengger di ajang Academy Award tahun 2011 lewat The Fighter-nya, David O. Russell seakan sudah menjadi anak kesayangan Oscar yang tidak pernah absen mendapatkan nominasi. Dialah yang berjasa menjadikan Christian Bale sebagai satu-satunya aktor pemenang Oscar yang memerankan seorang Batman. Dia jugalah yang mengantarkan Melissa Leo dan Jennifer Lawrence ke atas panggung untuk menerima piala Oscar pertama mereka. Tahun 2014 ini juga bukan perkecualian bagi seorang David O. Russell. Film teranyarnya, American Hustle, berhasil mendapatkan 10 nominasi Oscar dan meraih 3 piala di ajang Golden Globe kemarin untuk kategori Best Picture (musical / comedy), Best Actress (musical / comedy) untuk Amy Adams, dan Best Supporting Actress (Jennifer Lawrence). Cukup ironis memang, karena naskah film yang berjudul asli “American Bullshit” ini sempat masuk ke dalam daftar blacklist naskah film Hollywood yang tidak difilmkan.



Terinspirasi dari operasi FBI “Abscam” pada tahun 1970an, American Hustle berkisah tentang sepasang penipu, Irving Rosenfeld (Christian Bale) dan Sydney Prosser (Amy Adams) yang sukses besar menipu orang-orang untuk memberi uang muka sebesar US$5000 untuk sebuah uang pinjaman yang tidak pernah ada dan membeli lukisan-lukisan palsu yang mereka pasang dengan harga mahal. Tetapi sepak terjang Irving dan Sydney ini terendus oleh seorang agen FBI, Richie DiMaso (Bradley Cooper), yang kemudian menipu mereka untuk membantunya menipu para pejabat korup agar masuk ke dalam jebakannya. Sebagai imbalan, nama Irving dan Sydney akan dibersihkan dari catatan kriminal dan semua kasus penipuan yang telah mereka lakukan dianggap tidak ada. Tetapi rencana Richie ini tidak dapat berjalan mulus ketika jebakan yang telah dibuatnya itu juga menarik perhatian para mafia kelas kakap yang rupanya telah bersahabat karib dengan para pejabat korup. 

Ada satu ciri khas yang tidak pernah absen di film-film David O. Russell, yakni keterlibatan aktor-aktris papan atas Hollywood yang senantiasa mengisi peran karakter-karakter utama dalam filmnya. Di American Hustle ini pun, ia berhasil “membujuk” Christian Bale, Amy Adams, Jennifer Lawrence, Bradley Cooper, dan Jeremy Renner untuk terlibat dalam filmnya ini, yang mana semuanya (kecuali Jeremy Renner) pernah bekerja sama dengan David O. Russell sebelumnya dan berhasil menerima nominasi atau bahkan memenangkan piala Oscar atas peran mereka. Nama-nama besar ini sendiri dimanfaatkan secara maksimal oleh Mr. Russell, karena sejak awal, naskah American Hustle ditulis untuk lebih fokus pada perkembangan karakter-karakternya daripada alur cerita utamanya sendiri. Well, pada kenyataannya, American Hustle justru berhasil di kedua aspek ini.

Tidak seperti kebanyakan film espionage yang lebih banyak digerakan oleh satu pihak dan kejadian-kejadian yang memicu aliran plot, di American Hustle, justru peran dan dialog para karakter utamanya-lah yang berperan sepenuhnya dalam menggerakan roda plot utama dan memicu permasalahan-permasalahan besar. Trik cerdas lainnya adalah bagaimana film ini bisa tetap menjaga perhatian penonton untuk tetap fokus di layar selama 130 menit hanya lewat dialog-dialog cerdas, adegan-adegan dark comedy, dan twist demi twist yang disajikan dengan begitu rapi. 

Quentin Tarantino-ish?

Perkembangan karakternya juga tidak kalah memikat. David O. Russell tidak hanya berfokus pada bagaimana para karakternya ini menjalankan rencananya untuk menjebak para pejabat korup, tetapi juga mengisahkan apa dampaknya bagi kehidupan pribadi para karakter utama, seperti Jennifer Lawrence, yang berperan sebagai istri Irving, yang merupakan salah satu karakter paling bersinar dan yang paling kentara terkena dampak efek samping dari rencana Irving membersihkan namanya. Atau juga bagaimana sosok Sydney Prosser yang begitu mematikan sebagai seorang wanita penipu lelaki harus menghadapi kenyataan bahwa ia jatuh hati pada Irving yang sudah beristri sekaligus musuh terbesarnya, Richie DiMaso. Atau juga bagaimana sosok gubernur Carmine (diperankan oleh Jeremy Renner) yang terpaksa menerima uang suap dari para investor untuk membantu rakyatnya bangkit dari keterpurukan. Semua ini berhasil disajikan dengan begitu apik oleh David O. Russell; membuat semua karakter dalam film ini tetap berada di jalur abu-abu dan memiliki motif atas perbuatannya masing-masing yang masuk akal. Hanya saja, terkadang porsi karakternya ini melebihi batas dan membuat narasi film terasa gonjang-ganjing. 

Untung saja, nuansa fun (lihat saja rambut para karakter utamanya yang dahsyat), lagu-lagu khas tahun 70an yang menawan, akting yang luar biasa, dan humor-humor satir yang cukup kuat di sepanjang film ini sukses membuat para penonton merasa santai mendayung-dayung dalam aliran plot American Hustle. Tata cinematography-nya juga dibuat asik dan stylish dengan teknik zoom in-zoom out atau bahkan berputar-putar mengitari para karakter agar penonton tidak bosan. Karakter-karakter utamanya juga diberi kesempatan berimbang untuk melakukan voice over, menyuarakan isi pikirannya kepada penonton di beberapa bagian penting. Awalnya terasa berisik memang, tetapi melalui voice over ini, penonton justru bisa menjadi lebih dekat dengan para karakter dan membuat peran mereka terasa penting.



Overall, American Hustle adalah film espionage yang jauh dari kata orisinil tetapi diceritakan dengan cara yang fresh. Pendekatan dark comedy, aksi espionage yang seru, cameo yang mengejutkan, alur cerita yang maju-mundur, sindiran keras terhadap pemerintah, dan adu kepintaran yang terus mengelabui penontonnya, begitu berhasil membuat American Hustle ini menjadi suguhan film crime-thriller yang asik dan tidak pernah membosankan untuk disantap, tanpa harus ada hingar-bingar ledakan dan letupan pistol di dalamnya.[] 

Rating :  ½
Follow my twitter : @Elbert_Reyner



You Might Also Like

1 comments

  1. belum nonton,, kostum aktrisnya keren2 yah,,, jadi pengen download

    ReplyDelete

Just do it.